Akhirnya berkesempatan melanjutkan tulisan sebelumnya tentang wisata sehari di kota tuban. Ada tiga tempat lagi yang mau kutulisakan pada post kali ini. Karena perjalanannya sudah beberapa bulan lalu, jadi banyak detail yang aku lupa. Maafkan ketidak konsistenan saya menulis ya? ^_^
Pantai Boom
Ini adalah tujuan utama kita selepas makan siang. Terletak di wilayah alun - alun Tuban, pantai ini menjadi destinasi wisata yang sayang dilewatkan jika berkunjung ke Tuban. Pantai Boom sama seperti karakter pantai utara jawa yang cenderung berpasir coklat dan air laut di tepi juga cenderung keruh, jadi kurang menarik untuk bermain air di pantai ini. Secara ilmiah mungkin ada yang bisa menjelaskan di kolom komentar kenapa demikian.
Sugeng Rawuh Pantai Boom Tuban |
Meski demikian, disini terdapat taman dan gajebo yang nyaman yang disediakan bagi para pengunjung sebagai tempat berlindung dari sengatan sinar matahari ketika menikmati deburan ombak dan semilir angin di anjungan buatan yang jauhnya bikin lumayan capek jalan.
Deretan Gazebo di anjungan pantai |
Di ujung anjungan |
Hasil SKSD pinjem pancing orang |
Tapi kamu harus tetap melangkahkan kaki ya sampai ke ujung anjungan. disana kamu bisa melihat banyak pemancing dan sok akrab aja pinjam pancingnya agar sekali - kali kamu merasakan sensai mancing di tepi lautan pantai utara jawa. Bagi kamu yang hobi poto dan difoto (kalau ini aku banget), disini banyak spot - spot cantik yang bisa dibidik. Misalnya relief yang jadi background foto gak jelasku ini. Cukup waktu satu jam saja mengelilingi pantai ini. Mengejar waktu kita langsung menuju destinasi selanjutnya.
relief sambutan setelah loket masuk Pantai Boom |
Klenteng Kwan Sing Bio
Klenteng ini terletak di jalur utama
pantura yang banyak dilintasi kendaraan umum atau lebih tepatnya berada di Jalan RE. Martadinata No.1, Karangsari, Kec. Tuban. Untuk berkunjung kesini kita hanya perlu
membayar parkir kendaraan dan meninggalkan kartu identitas di pos satpam.
Bangunan Utama Klenteng Kwan Sing Bio |
Klenteng Kwan Sing Bio menganut
ajaran Tri Dharma yaitu Budha, Tao dan Konghucu dengan pemujaan pada dewa
utamanya yaitu Dewa Kwan Kong. Selaras dengan arti nama Kwan Sing Bio yang
berarti kelenteng untuk memuja dan menghormati Dewa Kwan Kong.
memasuki klenteng dari sisi pintu sebelah kiri kita akan
disambut dengan beragam mural bergambar candi borobudur, tembok besar cina
serta peta negara kesatuan republik
indonesia. setelahnya kita akan menuju bagian belakang klenteng yang merupakan bangunan - bangunan sangat
"tiongkok" dengan warna dominan merah, hijau dan kuning yang semarak.
terdapat taman bunga dan kolam yang artistik dengan ornamen patung naga
diberbagai sudutnya.
Mural di dinding sebelah kiri klenteng |
Dari bagian belakang itu kita berjalan menuju arah depan
lagi namun dengan melewati sisi kiri klenteng. Disitu terdapat banyak bangunan
kecil dan lampion - lampion yang sungguh ciamik. ditengah - tengah klenteng ini
adalah bagian utama yang digunakan untuk tempat ibadah dan aula besar seperti
gedung pertemuan.
Pilar di area kolam belakang klenteng |
arsitektur khas klenteng |
Diantara kolam dan taman |
Lampion di taman sebelah kanan klenteng |
Masih dengan kekaguman arsitektur klenteng Kwan sing Bio,
Namun waktu yang memaksa aku melanjutkan perjalanan di destinasi terakhirku .
Mata Air Krawak & Air Terjun Nglirip
Bagian ini yang susah diceritakan karena sebenarnya aku gagal total menikmati pemandangan air terjun nglirip yang ngehits di instagram itu. Letak Air terjun Nglirip ini di kecamatan singgahan, kita 37 KM sebelah barat daya Kota Tuban. ceritanya kita dateng saat kemarau pada puncaknya, akibatnya aliran sungai diatas air terjun nglirip ini di bendung untuk dialirkan ke pertanian warga. Jadi harapan melihat air biru kehijauan jatuh dari ketinggian 25 meter di tebing kapur sirna sudah.
tak ada air, foto didepan penanda inipun jadi :D |
Jalan menuju air terjun yang tak ada airnya |
Namun kekecewaan itu terbayar kok saat ada opsi tempat menarik lain didekat lokasi ini yaitu mata air krawak. Judulnya aja mata air, so pasti ditempat ini kamu bisa melihat gelembung - gelembung air yang sangat jernih muncul dari dasar sungai dan disela - sela bebatuan. sekitar pukul 4 sore waktu aku mengunjungi tempat ini, ada beberapa orang yang mandi ataupun bermain air disini namun gak rame banget sie. Jadi kalian masih bisa menikmati sensasi cerita putri - putri kayangan turun dari langit hanya untuk mandi disungai ditengah hutan lebat ala dongeng Jaka Tarub itu.
Oh iya kegelisahanku tentang hutan dan sungai pernah aku tulis disini.
Duh jernihnya air sungai ini |
Berasa bernostalgi |
Kesimpulannya, Tuban mengagumkan. Bisa jadi opsimu piknik tipis - tipis diakhir pekan.
No comments:
Post a Comment