Saturday 8 August 2015

Part 3 : Ada apa di Pagoda Avalokitesvara Buddhagaya Watugong Semarang? Indonesia Itu Beragam

Setelah malam mingguan di Simpang Lima semarang dan menikmati tidur pulas karena kelelahan di Hotel Patra Jasa, maka hari minggu ini kami tak akan sia - siakan untuk hanya berdiam diri. Saat liburan begini tak ada itu istilah bangun  siang. justru semangat bangun pagi dandan serapi mungkin turun ke resto hotel untuk menikmati sarapan. Suasana resto hari ini rame banget, semua kursi penuh. maklumlah hotel ini sepertinya punya dua ball room dan dari semalam aku lihat selalu digunakan untuk acara pernikahan, jadi menurut kesimpulanku sendiri yang sarapan pagi ini adalah tamu - tamu yang sodaranya atau koleganya menikah disini. Mau foto - foto narsis dulu di lobi hotel malu karena rame banget.




Kita hari ini akan menuju daerah pegunungan semarang selatan hingga ke daerah lereng gunung ungaran. Dan sewa motor lagi adalah pilihan transportasi kita hari ini. Sekitar pukul 09:00 kita check out dari hotel dan ternyata mas yang kita sewain motor udah nunggu disini. Recomended bangetlah ini pelayanan sewa motornya baik banget dan tepat waktu. Sebenarnya di Patra Jasa ini kita bisa nitipin barang setelah checkout, tapi ransel masing - masing kami bawa ajalah takutnya kemaleman waktu ngejar kereta. 

Bermodal GPS dan tanya - tanya ke orang dan menempuh perjalanan hampir satu jamdari semarang kota melintasi jalan utama arah solo - jogja, sampek juga kita di tujuan pertama kita yaitu Pagoda Avalokitesvara Buddhagaya Watugong  atau yang biasa dikenal dengan Pagoda Watugong. Masuk ke lokasi Vihara ini kita akan dihentikan oleh satpam dulu, aku lupa sie dikasih kartu parkir atau ndak cuma dijelaskan nanti parkir disana lalu vihara sebelah sana, yang pasti gak ada tiket masuk alias gratis. Lokasi Vihara ini luas banget dengan hiasan rumput dan pohon yang sejuk.



langsung deh gak tahan untuk gak foto pdhl masih diparkiran

Pagoda Watugong Semarang ini memiliki tinggi 45 meter, pagoda ini dibangun tujuh tingkat dengan hampir semua konstruksi bangunannya terbuat dari beton, serta banyak menggunakan latar warna merah dan beberapa arca di tiap tingkat pagodanya. Pagoda Avalokitesvara Buddhagaya ini ditetapkan oleh MURI sebagai pagoda tertinggi di Indonesia. 

Welcome

Setelah menaiki beberapa anak tangga kita akan disambut dewi kwam in (setahuku begitu namanya)

aku menyebutnya pohon harapan
Foto kandid yang sukses

hey, this is pagoda Valokitesvara


Tangga dihiasi ukiran yang ciamik




Megahnya bangunan vihara watugong



Keep Strong






Yup demikian hasil narsis di pagoda watugong semarang. Vihara ini masih aktif digunakan untuk beribadah namun mereka dengan sangat welcome menerima kunjungan siapa saja. Indonesia itu punya beragam agama, budaya dan adat istiadat dalam hal berkehidupan sosial.  Bukan masalah mayoritas dan minoritas, bukan masalalah benar dan salah. bukan tentang modern dan tradisional. Faktanya kita memang berada dalam keberagaman.dan toleransi menjadi kunci kerukunan dalam keberlangsungan NKRI.

Sebenernya sebelum lokasi pagoda ini lokasi museum rekor indonesia. namun sayangnya udah kelewatan sama kita dan malas putar balik lagi, yah jadinya selesai dari sini kita lanjutkan perjalan menyusuri jalan raya semarang menuju solo - jogja ke arah ungaran karena tujuan kita selanjutnya adalah Umbul Sidomukti.

Gimana ceritanya menuju kesana, nanti aku tulis selanjutnya ya....


Semarang Bagian Pertama Klik disini
Semarang Bagian Kedua Klik disini
Semarang Bagian Ketiga Klik disini


Vihara Buddhagaya Watugong

Sumber: http://www.catatanhariankeong.com/2013/04/vihara-dan-pagoda-watugong.html
Muhammad Chamdun
Vihara Buddhagaya Watugong

Sumber: http://www.catatanhariankeong.com/2013/04/vihara-dan-pagoda-watugong.html
Muhammad Chamdun