Tuesday 31 January 2017

Liburan Tahun Baru Imlek Dengan Bus Wisata Werkudara Solo



Gong Xi Fa Cai
Happy new year bagi yang merayakan tahun baru imlek 

Perayaan hari besar di Indonesia itu identik dengan tanggal merah yang berarti  liburan. Bertepatan dengan tahun baru imlek pun demikian. Imlek tahun ini jatuh pada Sabtu 28 Januari 2017, suka cita Imlek terasa sekali di Kota Solo. Berbagai pusat keramaian seperti mall dan tempat umum bahkan hingga jalan utama dihiasi berbagai lampion dan ada beberapa yang menyuguhkan pertunjukan khas Tionghoa, barongsai misalnya. 

Solo yang jaraknya hanya kira - kira 2 jam dari tempat tinggalku saat ini (ngawi) tentu sudah sangat biasa saya kunjungi. 3 tahun pendidikan SMP ku pun kutempuh di kota ini. Yang berbeda adalah kali ini saya berkeliling Solo dengan bus wisata Werkudara. Ini kesengajaan yang memang saya rencanakan dengan reservasi tiket seminggu sebelumnya. Maklumlah tanggal merah di akhir pekan biasanya yang ber hastag "wisata" itu pasti diserbu banyak orang.
tiket bus wisata werkudara
ini interior bus bagian atas dan ada pemeriksaan tiket juga lho oleh petugas

Hingga saat ini bus Werkudara masih sekedar digunakan untuk bus wisata keliling kota Sola. Setiap hari Sabtu dan Minggu atau hari libur nasional bus Werkudara beroperasi sehari tiga kali yaitu pukul 9 pagi, 12 siang, dan jam 3 sore dari Kantor Dishubkominfo Surakarta untuk mengelilingi jalan protokol kota Solo dengan harga tiket 20ribu rupiah. Sedangkan diluar hari itu bus ini dapat disewa dengan  biaya 800ribu untuk durasi 3 jam dan dikenakan overtime fee sebesar 250ribu perjam. Tentu saja syarat untuk menyewa bus ini adalah untuk mengelilingi tempat - tempat wisata atau bersejarah di dalam kota Solo saja.
Mengutip dari buku "Solo Menuju Kota Dengan Transportasi Yang Berkelanjutan" yang diterbitkan oleh Dishubkominfo Surakarta, Werkudara adalah implementasi kebijakan pemerintahan kota surakarta dalam memenuhi kebutuhan masyarakat akan transportasi massal. Werkudara pertama kali diluncurkan pada tanggal 1 april 2011, bus buatan PT Tri Sakti Magelang ini diklaim pemkot Surakarta sebagai satu - satunya bus tingkat yang beroperasi di Indonesia. Tinggi bus ini 4,5 meter dengan berat 12 ton yang dapat menampung 30 penumpang di bagian atas dan 26 penumpang di bagian bawah. 

dapet tempat duduk paling belakang


Adapun rute perjalan berangkat bus Werkudara dimulai dari Kantor Dishubkominfo di Manahan–perempatan Manahan (Jl. Ahmad Yani)– pertigaan Kerten (Jl. Slamet Riyadi)- Sriwedari–Gladag–Balai Kota–Pasar Gede–perempatan Panggung (Jl. Kolonel Sutarto)–Tugu Cembengan (Jl Ir Sutami)–Taman Satwa Taru Jurug (TSTJ).
Biasanya di TSTJ wisatawan yang duduk dibawah akan bergantian dengan wisatawan yang duduk di atas.

Sedangkan untuk rute pulang, Werkudara memulai perjalanan dari Taman Satwa Taru Jurug–Tugu Cembengan (Jl. Kolonel Sutarto)–perempatan Panggung (Jl. Urip Sumarhajo)–Pasar Gede–Balai Kota–Gladag–perempatan Sangkrah (Jl. Kapten Mulyadi)–perempatan Baturono–Gading (Jl. Veteran)–Tipes–Baron (Jl. dr. Rajiman)–Laweyan–Lumbung Batik (Jl. K.H. Agus Salim)–Purwosari (Jl. Slamet Riyadi)–pertigaan Kerten–perempatan Manahan–Kantor Dishubkominfo di Manahan

Setelah berangkat tepat pukul 3sore dari kantor Dishubkominfo dan menyusuri sebagian rute yang dijadwalkan, Bus berhenti di Kantor Bank Indonesia Solo. Lokasi ini juga seperti jalur pedestrian yang ramah untuk pejalan kaki seperti Jalan Slamet Riyadi Solo. Berdekatan dengan balai kota dan pasar gede solo, jalur ini merupakan jalur yang sangat kental dengan dekorasi Imlek. beragam lampion gantung dan boneka2 lampion yang sepertinya CSR dari berbagai perusahaan di Solo terlihat sangat cantik menghiasi kota.
Berikut visualisasinya
dengan latar bus wisata Werkudara

petunjuk jalan yang iconic di solo

seperti di china town, hehehe
lampion ayam api simbol imlek tahun ini
Setelah berhenti kurang lebih 15 menit, penumpang harus naik kembali untuk meneruskan perjalanan. Ini rute paling seru yaitu melintasi Pasar Gede Solo yang sore itu sangat rame dengan kerumunan orang dan lampion bertebaran.







Selepas pasar gede menuju tempat putar balik yaitu taman jurug perjalanan terasa boring. begitu juga ketika kembali ke kantor dishubkominfo. Rute memang berbeda sih  tapi kita sama sekali gak berhenti dan mbak pemandu bus yang harusnya banyak menjelsakan tentang lokasi - lokasi yang dilewati hanya diam. jadilah ngantuk melanda. apalagi saya kemudian diharuskan pindah ke bus yang bawah dengan pendingin udara. hemmm kaya naik bus antar kota gitu aja rasanya.


Kira - kira pukul 5sore kita sudah sampai kembali ke Kantor DishubKominfo Surakarta dan selesailah sudah perjalanan menggunakan Bus Wisata Werkudara. Cukup menyenangkan sih, tapi kalau boleh saya mau kasih beberapa saran nih biar komen pengunpang gak "Oh cuma gini doank".
Pertama tentu keaktifan pemandu yang ditugaskan, saya hanya mendengar beberapa pengumuman saja dari mbk pemandu. Hal ini berbeda dengan pemndu bus wisata Surabaya Heritage Track, disana pemandunya sangat paham dengan sejarah maupun fungsi bangunan dan jalan yang dilalui penumpang bus. Sehingga unsur wisata dan edukasi beneran ada. Gak sekedar naik bus saja.
Kedua, tempat berhentinya jangan hanya satu spot saja. Its so bored. Misalnya ketika melintasi pedestrian Sri Wedari, Keraton Solo atau daerah Gladag penumpang bisa turun sejenak. Mungkin akan memakan waktu lebih lama, namun kesan dan pemahaman tentang solo makna lebih mekelat. Menyiasati waktu bisa saja bus ini hanya beroperasi dua kali saja misalnya.
See You Kota Solo
Semoga tahun ini berkesempatan menuntut ilmu kembali di kotamu


Oh iya untuk pemesanan  bisa kontak ke Indri 085642005156 atau Sandi 085229790462 Fast Respon dan pelayanan ramah