Friday 15 January 2016

Sisi Lain Teror Bom Sarinah, Tulisan Punya Kekuatan Merubah Sejarah

"TULISAN ADALAH LISAN YANG TAK TERUCAPKAN"
Arnova Reswari


Quote singkat hasil blogwalking dari akun tumblr seorang blogger itu rasanya tepat mengawali apa yang akan kutuliskan kali ini terkait teror bom yang kemarin (14/1/15) terjadi di sekitar pusat perbelanjaan paling tua di Indonesia bernama Sarinah. 

Analisa tentang teror bom Sarinah ini dari sisi motivasi, konspirasi, kronologi, pihak yang bertanggungjawab dan hal unik lainnya seperti polisi ganteng hingga tukang sate yang santai sudah banyak disampaikan dan ditulis oleh banyak orang yang memang faham tentang masalah ini ataupun lebih banyak lagi yang ngomong tak berdasar namun mengedepankan prinsip yang penting eksis. 

Hanya selang beberapa jam setelah kejadian, dikutip dari portal www.cnnindonesia.com Kapolda Metro Jaya Irjen Tito Karnavian dengan yakin mengatakan bahwa otak dibalik serangan bom Sarinah adalah Muhammad Bahrun Naim Anggih Tamtomo atau yang familiar disapa Bahrun Naim. 

Dengan keyword "Bahrun Naim" langsung kurealisasikan bakat kepo-ku di sela - sela menuntaskan kerjaan yang tak kelar - kelar. Hingga lewat tengah malam terdamparlah aku disebuah situs citizen journalism Kompasiana dengan judul yang Otak Teror di Kawasan Sarinah NgeBlog? Tulisan yang aku baca sampai berkali - kali yang kemudian membuatk ngeklik blog bernama domain www.bahrunnamim.co dengan latar utama blog putih dengan judul Bahrunnaim: Analis, Strategi, dan Kontra Intelijen. 

screen capture blog bahrunnaim.co ketika masih bisa diakses

Hingga pukul 2 dini hari tadi (12/115) blog tersebut masih bisa diakses dan saya sempat membaca beberapa postingannya sampai akhirnya aku kalah oleh ngantuk. Nah ketika sore ini sudah sedikit santai dan ingin membaca lagi blog tersebut dari hape dengan provider indosat sudah tidak bisa tersambung. sedangkan ketika membuka dari komputer yang menggunakan jaringan indihome, blog tersebut justru menampilkan iklan internet positif. oke fix, blog ini udah lenyap. Jadi kemudian saya kutip lagi tulisan mas webe (sumpah ini saya sok kenal) tentang postingan di blog tersebut kira - kira isinya begini :

Tahun 2013, terdapat 10 artikel, tahun 2014 berjumlah 78 artikel, dan di tahun 2015, 48 artikel. Bahrun adalah residivis kepemilikan senjata pada tahun 2010 dikabarkan berada di Suriah bergabung dengan kelompok ISIS. Dalam artikel tertanggal 15 November 2015, berjudul 'Pelajaran Dari Serangan Paris' cukup jelas Bahrun mengatakan "Serangan ini cukup menakjubkan, karena : pertama, dilakukan oleh pemuda pemuda terbaik yang berusia 15 tahun hingga 18 tahun". Menurutnya, "Kenapa saya katakan inspiratif? bukankah terdapat serangan serangan mematikan yang dilakukan oleh lonewolf di berbagai wilayah sebelumnya." Dalam tulisannya, "Pertama, dari sisi korban jiwa yang cukup besar. Kedua, dari sisi perencanaan yang matang baik dari sisi target, timing, hingga akhir misi (end of action) yang berani."

Meski ada beberapa media yang saya baca mengulas tentang blog ini, namun sepertinya kurang menarik minat para netizen untuk mengomentari. Nah disinilah point yang akan saya tulis. Bagaimana tulisan itu memiliki kekuatan yang luar biasa untuk memepengaruhi sejarah.

Dari judul blog bahrunnaim.com serta dari review yang ditulis oleh mas webe dan beberapa media online bisa disimpulkan bahwa penulis blog ini yang marilah sama - sama kita anggap benar adalah Bahrun Naim adalah orang yang faham betul tentang analisis, strategi dan kotra intelegen. Kesimpulan saya ini semakin dikuatkan ketika saya menyimak wawancara televisi dengan beberapa orang yang pernah mengenal Bahrun Naim dengan kesimpulan "Naim memang pendiam, namun dia adalah orang yang cerdas dalam menganalisa serta piawai menulis ide dan pemikirannya". Hal ini saya sepakati, karena hanya dengan membaca tak lebih dari lima postingannya saya bisa meresapi apa yang ingin disampaikannya. Bahkan postingannya tentang  bagaimana cara membuat detonator TATP hingga disiplin menjadi sniper bisa saya fahami tanpa berfikir keras meskipun saya sama sekali buta tentang hal ini.

Kepiawaianya merangkai abjad ini tak berlebihan jika dia dengan usia yang masih muda dan rekam jejak yang "singkat" sudah diperhitungkan menjadi salah satu kandidat pemimpin ISIS di Asia Tenggara. Bisa saja Naim memanfaatkan kemampuannya ini untuk mencuci otak para pengikutnya yang kemudian dengan rela melakukan aksi yang berakhir kematian di Sarinah kemarin,meski saat ini dikabarkan bahwa Bahrun Naim tinggal di Suriah yang jaraknya sangat jauh dari Indonesia.

Sangat disayangkan memang, kelebihan menulis yang harusnya dimanfaatkan untuk pencerahan bagi umat justru digunakan untuk memprovokasi atau minimal menjadi rujukan tata cara dan inspirasi aksi terorisme. Mungkin bagi pemikiran mereka ini sebuah perjuangan, namun aku belum bisa menemukan alasan apapun untuk membenarkan tindakan menghabisi nyawa manusia ini. Bahrun Naim bukan hanya menulis tentang terorisme tidak  di blog nya namun  juga di Sejarah Indonesia.

Akan kubandingkan dengan tulisan lain yang punya kekuatan merubah sejarah. Siapa yang tidak kenal dengan tokoh  emansipasi wanita Indonesia ini.  Berkat coretan tintanya yang kemudian dirangkai menjadi sebuah buku itu menjadi simbol perjuangan bahwa perempuan Indonesia juga berhak mendapat pendidikan  dan perlakuan yang sama dalam mengakses pengetahuan seperti laki - laki. Adalagi Soe Hok Gie, aktivis satu ini juga dikenang dan diikuti rekam jejaknya karena kumpulan tulisannnya. Saya tidak membandingkan mereka secara personal dan situasi sosial saat mereka hidup dan menuliskan pemikiran. Hanya konteks tulisan yang ketiganya sama  memanfaatkannya untuk perjuangan.

Meski abjad yang waktu kecil kita pelajari hanya memiliki 26 varian, namun kita bisa memilih  merangkainya menjadi kata, kalimat dan paragrap yang sangat beragam. Bahkan susunan abjad yang kita tuliskan bisa dimaknai berbeda oleh masing - masing pembacanya.

Jadi, pilihan menulis tentang apa memang  ada ditangan dan pikiran kita. Namun, jangan dilupakan bahwa tulisanmu bisa saja punya kekuatan merubah sejarah. Maka goreskan sejarah yang manfaatnya akan dikenang dengan senyuman oleh pembacanya sampai waktu tak terhingga.





1 comment: