Friday 13 March 2015

ANALISA SINTAKSIS DAN SEMANTIK IKLAN A MILD VERSI “TAAT CUMA KALAU ADA YANG LIHAT”




A.    Analisa Sintaksis
Dalam iklan cetak diatas, sintaksis yang dianalisa adalah sebagai berikut :
1.      Manusia menggunakan kaca mata
Symbol ini  menunjukkan bahwa ada seseorang yang melihat sesuatu, dalam gambar diatas, orang berkacamata itu melihat orang yang menyeberang di zebracross.
2.      Callout Shape Merah 
   Callout bertuliskan “Tanya kenapa” merupakan tagline dari berbagai rangkain  iklan AMild. Mengunakan callout warna merah menegaskan bahwa hal itu penting dan harus dibaca, sedangkan tulisan “Tanya kenapa” berwarna putih sebagai kontras dari merah agar tulisan terlihat jelas.
3.      Logo rokok A mild
Logo produk disini menunjukkan bahwa gambar diatas adalah sebuah cara iklan cetak yang dibuat oleh rokok dengan brand AMild untuk promosi.
4.      Tulisan merah bukan basa basi
Tulisan “Bukan basa Basi” juga merupakan sebuah tagline dari rangkaian iklan AMild di berbagai versi lainnya. Berwarna merah karena itu merupakan sebuah penegasan komposisi yang menunjukkan AMild tidak hanya sekedar rokok yang biasa.
5.      Kacamata retro
Kacamata bermodel vintage inidigunakan karena sesuai dengan karakter wajah orang yg dijadikan model dalam iklan cetak tersebut. Rambut bob ala 70-an dan kumis tebal serta
6.      3 orang di zebracross
Orang dengan pakaian retro menyeberang zebracross dengan gesture baris berbaris dengan rapi
7.      Tulisan Tema iklan “Taat Cuma kalau ada yang lihat”
Dibawah iklan dituliskan tema iklan untuk
8.      Nama perusahaaan
Nama perusahaan ditulis dibawah dengan warna putih berlatar belakang merah. Nama perusahaan produsen adalah PT. Handjaya mandala sampoerna, tbk.
B.     Analisa Semantik
Dari penjabaran analisa sintaksis diatas maka secara semantik iklan AMild versi “Taat Cuma Kalau Ada Yang Lihat” adalah sebagai berikut :
Secara keseluruhan iklan versi cetak diatas mengangkat tema kritik sosial yang terjadi di masyarakat Indonesia dan bisa juga kritik spiritual. Kalimat “Taat Cuma Kalau Ada Yang Lihat” bisa bermakna vertikal kepada hubungan manusia dengan Tuhan maupun horizontal dalam hal manusia kepada manusia lainnya. Dalam iklan tersebut kalimat itu diterjemahkan dalam sebuah gambar bertema retro dan kalimat “taat” itu  dimunculkan dengan gambar orang yang taat melewati jalan melalui zebracross dan symbol taat lagi  dipertegas  dengan cara berjalan 3 orang yang seperti gerakan baris berbaris. Raut muka dari orang yang di zoom kacamatanya menunjukkan raut muka  yang keras dan tegas, hal ini dapat diartikan bahwa yang melihat kita taat adalah orang yang memiliki kekuatan tersendiri misal kekuasaan, harta maupun status sosial masyarakat. Selain itu juga bisa melambangkan kerasnya kehidupan yang harus dijalani. Jadi sebagai masyarakat biasa pembaca secara tidak langsung adalah rakyat biasa yang harus taat, namun seringkali taatnya bila ada yang melihat saja. Urusan kecil saja seperti menyeberang di zebracross atau taat rambu lalu lintas sering dilanggar oleh masyarakat Indonesia. Disini pembuat iklan berusaha mengemas fenomena social itu dalam sebuah iklan rokok. Karena iklan rokok tidak boleh ditayangkan secara vulgar dan terus terang, maka tim kreatif pembuat iklan harus membuat sebuah iklan yang konsepnya kuat agar mudah diingat oleh masyarakat. Jadi bila melihat sebuah gambar atau tagline masyarakat langsung mengasiosasikan hal tersebut bahwa itu sebuah iklan dari sebuah produk rokok. 
Secara lebih luas itu merupakan kritik social terhadap segala  aspek kehidupan masyarakat Indonesia dalam bekerja seringkali seeenaknya namun jika diawasi oleh atasan baru terlihat serius. Begitu juga anak sekolah, dalam melaksanakan ujian seringkali mencontek teman atau membawa contekan, namun bila diawasi dengan ketat oleh guru mereka taat. Dalam hubungan secara vertical terhadap yang maha kuasa seringkali manusia lalai dan merasa tidak diawasi oleh yang membuat hidup.

  
originally posted on my another blog (www.aboutfetty.blogspot.com)
.

No comments:

Post a Comment