Konsisten itu penting banget ternyata dalam mengasah kemampuan menulis ya? hmm dan aku ternyata belum konsisten nulis tentang apapun yang layak ditulis di blog ini. hampir dua bulan tak ada postingan baru, maafkan ya pemirsa saya jadi lupa perjalanan mana saja yg ingin aku ceritakan. yang teringat dan dari kemarin pengen ditulis itu ekplore kota semarang yang menyenangkan. meskipun perjalanan ini sudah late posting banget, jalannya bulan mey dan nulisnya baru sekarang, hihihi.
Semarang, siapa yang tidak tahu ibukota provinsi jawa tengah ini. Letaknyapun mudah dicari baik melalui perjalanan darat dengan bus atau kereta api dan perjalanan udara atau mungkin yang dari luar jawa di Semarang juga ada pelabuhan besar. Sebenarnya perjalanan eksplore semarang ini adalah perjalanan pembuka sebelum menuju jepara dan menyeberang ke karimwaun jawa (yang gagal). Disuatu akhir pekan yang ada tanggal merahnya, aku berangkat dari gresik (terminal bunder) sekitar pukul 12.00 malam dengan bus ekonomi jurusan Surabaya - Semarang bernama "Indonesia" dengan tarif sekitar 50ribuan menuju semarang. Sampai di terminal terboyo semarang sekitar pukul 06:30 pagi, langsung aku naik ojek menuju penginapan temanku di sekitar stasiun tawang semarang. temenku ini dari madiun, ceritanya dia datang malam karena menyesuaikan jadwal kereta api jadi mengharuskannya keluar duit nyari penginapan dan aku hanya numpang mandi dan sarapan. terimakasih ya... ^_^
Sekitar pukul 08.00 motor yang udah kita sewa jauh - jauh hari datang. Kota besar seperti semarang ini ternyata udah welcome banget ke ala - ala turis lokal kaya aku, jaminan sewa motor lo cuma KTP asli dan Kartu mahasiswa. Dengan harga sewa hanya Rp. 70.000,- seharian ini menurutku sewa motor itu recomended kalo cuma jalan berdua. kalo naik taksi ato sewa mobil udah berapa duit coba (pembenaran kere traveler), atau kalau naik angkutan umum gak efisien di waktu. Selesai transaksi sewa motor, sekalian kita checkout dari penginapan tapi ransel - ransel masih bisa dititipkan di Resepsionist. ini membantu banget karena kita gak rempong waktu jalan. tapi aku lupa nama penginapannya apa, rate harga start from Rp. 100.000,- pokoknya.
Keluar dari penginapan tujuan utama kita adalah Gereja Blenduk yang konon katanya gereja tertua di semarang. terletak di kawasan kota tua juga, tinggal dua belokan dari penginapan sudah sampailah kita di kawasan gereja, disampingnya ada taman yang adem untuk duduk menikmati suasana pagi kota tua. waktu di gereja sedang ada kegiatan ibadah, jadi gak tau sebenarnya wisatawan bisa masuk melihat interiornya atau tidak. oh iya diseberang gereja terparkir bus wisata semarang, namun pagi itu belum beroperasi dan tak ada petugas juga yang bisa kutanya - tanya tentang jam operasi dan rute bus ini.
Bangunan penuh sejarah yang indah
Duduk di tangga taman
|
Menyusuri jalan kota tua semarang |
|
Yup, inilah kita yang minta tolong difotoin orang :) |
Selesai foto - foto dan menikmati angin semilir pagi hari kota tua, kita melanjutkan perjalanan menuju masjid agung jawa tengah yang terkenal dengan pilar - pilar megah seperti masjid di timur tengah. Modal percaya diri bertanya ke orang sekitar dan menggunakan gps kita menyusuri jalanan panas kota semarang. Sempat salah jalan namun akhirnya sampai juga di Masjid Agung Jawa Tengah yang megah
|
Halaman utama masjid |
|
pilar ini hanya dibuka pada hari besar Islam menjadi payung - payung yang indah |
dari menara dibelakang saya ini bisa dilihat semarang dari ketinggian
Yang sangat unik dari masjid ini tentu pilar - pilar payunngnya yang akan terlihat sangat istimewa ketika dibentangkan, walaupun saat tertutup juga tak kalah indahnya juga bangunan utama masjid berdesign rumah joglo khas jawa. akulturasi yang sangat indah. di kiri dan kanan masjid terdapat perpustakaan besar serta gedung pertemuan.
Dua tempat ibadah agama yang berbeda sudah kami kunjungi, tujuan selanjutnya adalah menuju bangunan iconic satu lagi dari kota semarang yaitu Lawang sewu. Bangunan ini pasti sangat familiar karena sering menjadi lokasi syuting dan juga karena letaknya bedara di pusat kota. Kalau di Gereja Blenduk dan Masjid Agung kita cukup membayar parkir kendaraan, maka untuk masuk ke lawang sewu ini akan dikenakan tiket masuk seharga Rp. 10.000,- / orang, kemudian didepan loket akan ditawari jasa guide dengan tarif sekitar Rp. 50.000,- / rombongan yang akan menemani kita jalan - jalan di dalam bangunan lawang sewu dan menjelaskan tentang sejarahnya bangunan ini. Namun aku sie gak memakai guide, alasannya sie ya biar hemat, hahahaha. Tentang sejarah dan mitos - mitos lawang sewu kan udah banyak yang nulis ya, aku publish foto - foto aja nih. jadi berikut penampakan di lawang sewu
|
setelah melewati pemeriksaan tiket |
|
dari halaman tengah lawang sewu |
|
bagian luar lawang sewu |
lusanya setelah gagal menyeberang ke karimun jawa maka aku habiskan sisa akhir pekan kembali kesemarang, sempat mampir lagi ke lawang sewu dan berikut penampakannya :
|
penampakan lawang sewu jika malam hari |
|
maafkan keabstrakan kamera hp dan muka saya ya :D |
|
|
|
Sudah lewat tengah hari ketika selesai mengelelilingi bangunan bersejarah ini, laparpun melanda dan mengingatkanku pada es durian dan tahu gimbal yang dulu kelezatannya pernah ku nikmati. dengan kata kunci tahu gimbal dan taman maka ilmu tidak tahu malu kita gunakan, tanyalah kita ketukang parkir dan ke beberapa orang dipinggir jalan hingga akhirnya ketemu tempat yg aku maksud. walo sekarang aku lupa lagi nama tamannya, seingatku di dekat SMAN 1 semarang. dan inilah makan siang lezat yang wajib dicoba kalau disemarang. Es Durian dan Tahu Gimbal.
Selesai menyantap makan siang, langsung kita menuju destinasi terakhir kita yaitu Klenteng Sam Poo Kong yaitu sebuah kuil Tionghoa yang terletak di daerah Simongan Semarang Barat. Meski ini sebuah klenteng yang masih aktif juga digunakan untuk ibadah namun disinilah terlihat betapa kerukunan antar umat beragama dijunjung tinggi, dengan pengunjung mayoritas umat muslim yang berwisata maka sebelah kanan pintu masuk ada sebuah mushola. Subhanallah kagumnya.
Tiket masuk ke sam poo kong ini sekitar Rp. 3.000,-/ orang kalau saya tidak salah, pokoknya sekitar segitu lah, bagiku relatif murahlah. disini rasanya kita sedang jalan - jalan ke daratan china begitulah... (kalau ini murni lebay).
Tepat pukul setengah 3 kita sudah sampai di penginapan didaerah stasiun tawang. kasihan juga melihat pemilik motor sudah menunggu didepan penginapan, karena kita bilangnya jam 2 siang sudah kelar keliling semarang. setelah mengambil ransel yang dititipkan ke resepsionist, kita melanjutkan perjalanan menggunakan angkot dengan tarif Rp. 4.000,- / orang menuju terminal terboyo untuk menuju Jepara.
Bagaimana ceritaku dari jepara, bagaimana liburan ke karimun jawa yang gagal karena ombak besar. simak tulisan selanjutnya ya....
Semarang Bagian Pertama Klik
disini
Semarang Bagian Kedua Klik disini
Semarang Bagian Ketiga Klik disini